BANYAK cerita baik tentang Jepang yang biasa kita dengar dari mulut ke mulut atau dari berita.
Kita juga biasa melihat budaya masyarakat Jepang melalui anime mereka yang banyak tersebar.
Diantaranya adalah orang Jepang itu disiplin, rajin, inovatif, kreatif, dan sejahtera.
Tapi, meskipun mereka merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, masyarakat mereka justru sangat suka bersepeda, menggunakan transportasi umum, atau bahkan jalan kaki untuk beraktivitas.
Ini jelas berbeda sekali dengan kita masyarakat Indonesia yang lebih suka mengendarai kendaraan pribadi.
Ini juga jelas bukan karena mereka tidak mampu untuk sekedar membeli kendaraan pribadi seperti sepeda motor.
Lalu kenapa orang Jepang lebih suka jalan kaki, naik sepeda, atau naik transportasi umum?
Selain karena sudah menjadi kebiasaan, itu juga karena harga BBM disana mahal, naik taksi juga mahal.
Harga BBM di Jepang sekitar Rp 17.000 per liter. Jauh selisihnya dengan harga premium disini. FYI harga bensin premium kita adalah yang termurah se-Asia Tenggara, bahkan lebih murah dari Cambodia dan Laos yang secara ekonomi masih dibawah negara kita.
Jepang terkenal sebagai negara yang mayoritas penduduknya menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi. Selain pajak kendaraan yang tinggi, biaya parkir kendaraan yang tinggi menyebabkan warga enggan menggunakan kendaraan pribadi.
Bahkan, biaya parkir di negara ini mencapai JPY 3.600 atau sekitar Rp. 388 ribu.
Menurut pengalaman dari traveler yang pernah ke Jepang, saking sedikitnya warga yang menggunakan kendaraan pribadi, jalanan pun tak padat dengan mobil dan bebas macet. Ini adalah salah satu kebijakan efektif Pemerintah Jepang untuk mengurangi kemacetan.
Kenapa orang Indonesia gampang ngeluh saat BBM naik? Jawabannya mungkin sederhana, malas.
Malas jalan kaki, malas naik sepeda, malu naik transportasi umum. Tidak heran Indonesia menempati peringkat atas negara yang penduduknya paling malas berjalan kaki.
Sumber : Vebma
0 Komentar