Logo-Beplus-landscapev2 PUTIH life is motionLogo-Beplus-landscapev2 PUTIH life is motionLogo-Beplus-landscapev2 PUTIH life is motionLogo-Beplus-landscapev2 PUTIH life is motion
  • BERANDA
  • PRODUK
  • VIDEOS
  • STUDIO
  • LAYANAN
    • VIDEO PROFIL & DOKUMENTASI
    • LIVE STREAMING BATAM MULTI CAMERA
    • KELOLA SOSIAL MEDIA
  • KONTAK
  • TENTANG KAMI
  • BLOG
“Tentang Gempa dan Tsunami Aceh, 13 Tahun Lalu”
26 Desember 2017
Mitos dan Sejarah Friday 13th
13 April 2018

Penemu Kamera Digital yang Sempat Ditolak Kodak

4 Februari 2018
Kategori
  • HISTORI
Tags
  • Featured
  • kamera digital
  • kodak
  • Steven sansson
0
SEBARAN
BagikanTweetWhatsapp

STEVEN Sasson baru berusia 24 tahun ketika menciptakan sebuah temuan penting yang akan menjadi tonggak dalam dunia fotografi modern di abad ke-20.

Pada 1975, ia mencoba membuat mesin Rube Goldberg, alat yang menjalankan tugas sederhana tetapi dengan teknik fotografi yang rumit.

Mesin Rube Goldberg ciptaan Sasson berbentuk kamera. Saat ini barangkali mesin itu sebesar microwave dengan bobot 4 kg. Karyanya membuahkan nomor paten US4131919A “Electronic Still Camera” pada 1977.

Kamera tersebut merupakan bagian dari tugasnya saat menjadi karyawan Kodak di bagian Applied Electronics Research Centre.

Berbekal kamera itu, Sasson kemudian masuk ke dalam ruang pertemuan yang telah terisi petinggi-petinggi Kodak untuk memulai mendemonstrasikan hasil kerjanya.

“Perangkat ini membutuhkan waktu 50 milidetik untuk menangkap gambar, tapi perlu 23 detik untuk menyimpannya pada kaset,” kata Sasson dengan percaya diri dikutip dari The New York Times.

“Saya akan mengeluarkan kaset itu, menyerahkannya ke asisten lalu memasukkannya ke perangkat pemutar. Sekitar 30 detik kemudian, muncul gambar hitam putih ukuran 100 kali 100 piksel,” tambahnya.

Sayangnya, para petinggi Kodak tak terkesan dengan ciptaan Sasson kala itu. Kodak saat itu memang berdiri tegak sebagai perusahaan yang cukup dominan di dunia fotografi global. Produk konvensional seperti kamera, lampu flash,dan film mampu mereka produksi.

“Teknologi cetak telah hidup bersama kami selama lebih dari 100 tahun, tak ada siapapun yang mengeluh tentang cetak. Selain itu, cetak juga murah. Mengapa orang-orang kemudian menginginkan melihat gambar mereka melalui televisi?” kata petinggi Kodak saat itu.

Meski ditolak petinggi Kodak, karya Sasson di kemudian hari menjadi konsep awal apa yang disebut sebagai fotografi digital.

Sebelum Temuan Penting Sasson

Michael Shamiyeh dalam bukunya berjudul “Driving Desired Futures: Turning Design Thinking into Real Innovation(2014)” menyebut Sasson sebagai sosok yang serba ingin menciptakan sesuatu.

Sasson kecil yang tinggal di Bay Ridge, Brooklyn, New York, AS, sering melakukan percobaan ilmiah.

Bermain-main dengan bubuk mesiu ataupun menjadi operator radio amatir jadi pengalaman berharganya. Salah satu titik yang membuat ia tertarik dengan dunia mekanik adalah saat antena radio miliknya menginterferensi sinyal TV milik tetangganya.

 

Source : NY Times / Kodak / Tirto

 

Komentar

0 Komentar

Sebarkan
0
Anwari Fajar
Anwari Fajar
Food lover, Naturalist and Enthusiast for Travelling ...

Artikel lainnya

18 Mei 2023

Making Of : “Ceritera dari Kampong Pak Merah”


Lebih lengkap
23 Desember 2022

Making of : “Jejak Tionghoa di Tanah Jantan”


Lebih lengkap
10 Desember 2022

Making Of : “Kota Tua di Pulau Kecil”


Lebih lengkap

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Temui Kami di Jejaring Sosial

Beplus Indonesia
@beplusindonesia
Domu
Beplus Indonesia

Kontak Kami

beplusindonesia@gmail.com

+627784162870

Kebijakan

Term & Condition
Disclaimer

Alamat

PT Beplus Visual Kreasi
The Central Sukajadi, Batam, Kepulauan Riau 29445
Indonesia
PT Beplus Visual Kreasi. © 2017-2024