TANAH Jantan, itu sebutan yang disematkan orang untuk gugusan pulau yang terhampar di pantai timur Sumatra ini. Gugusannya meliputi pulau Merbau, Rangsang, Tebing Tinggi, Padang dan Topang serta sejumlah pulau kecil lainnya. Kepulauan ini berada di muara sungai Siak, berdekatan dengan selat Malaka.
Kota Selatpanjang yang berada di pulau Tebing Tinggi, sudah dikenal sebagai bandar dagang yang ramai sejak zaman Kesultanan Siak Sri Inderapura. Bandar kecil itu seperti menjadi lokasi transit dalam aktifitas perdagangan pada masa silam.
Masyarakat Selatpanjang dan sekitar menurutnya, tergolong amat berani. Ekspresi mereka begitu lepas dan terbuka. Tak takut konflik. Karakter orang Selatpanjang amat berbeda dengan Orang Siak atau pun orang Kepulauan Riau yang hidup dekat dengan pusat Kerajaan Melayu.
Kondisi ini tak terlepas dari geografis Selatpanjang yang menjadi kota transit dan berada di mulut Sungai Siak dan Kampar.
“Selatpanjang menjadi fasilitator antara Riau Daratan dan Riau Kepulauan,” kata budayawan Melayu, Yusmar Yusuf di laman kemdikbud RI.
Wilayah ini berperan sebagai fasilitator dua kawasan dan menjadikan Selatpanjang secara ekonomi sudah maju sejak lama. Walau tidak sebesar Malaka atau Temasek, wilayah ini tumbuh jadi bandar kecil yang ramai.
(jar)
0 Komentar