FILM dan budaya memiliki hubungan dinamika yang rumit. Film dinilai mampu mempengaruhi kebudayaan masyarakat yang mengonsumsinya. Namun, film juga sekaligus merupakan bagian integral, produk, dan cerminan dari budaya itu sendiri.
Film dapat dikatakan sebagai salah satu media hiburan yang populer. Menonton film juga telah menjadi aktifitas yang menyenangkan. Film adalah media yang efektif dan terpopuler dalam pembelajaran budaya oleh masyarakat.
Baik itu budaya masyarakat di mana kita hidup di dalamnya, atau bahkan budaya yang sama sekali asing buat kita.
Di Batam, perkembangan film lokalnya yang lumayan baik juga kerap bersentuhan dengan budaya, selain tentunya menggunakan para talenta lokal di kota ini.
Sebagai pembeda dari film-film yang diproduksi secara nasional, film-film besutan para sineas di Batam kadang juga mengusung budaya lokal sebagai bentuk kearifan dari mereka.
Kami menemui salah satunya, Je Yatmoko. Salah seorang sineas asal Batam yang sudah malang melintang di dunia perfilman sejak beberapa tahun lalu. Beberapa karyanya bahkan ada yang sudah diikutkan di beberapa festival di luar negeri, seperti di Italia.
Bagaimana Je Yatmoko melihat masa depan perfilman di kota Batam? Apa tanggapannya soal balutan budaya di produksi-produksi film lokal Batam?
Kami memproduksi obrolan bersamanya untuk program televisi ; BUAL-BUAL.
(jar/dom)
0 Komentar