ORANG tua mana yang tidak ingin anakanya tumbuh dewasa yang berskill dan berkepribadian baik ?
Masa-masa remaja merupakan masa penentuan dalam siklus kehidupan.
Di sini anak kita akan belajar banyak hal tentang arti kehidupan. Berbagai tantangan kehidupan serta mimpi yang ingin mereka wujudkan.
Lantas apa yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua yakni selaku pembimbing utama dan role mode dalam kehidupan anak kita.
Bagaimana treatment yang harus diberlakukan, tentu akan berbeda perlakuannya ketika mereka masih anak-anak dengan yang sekarang beranjak remaja menuju dewasa.
Ya tentu beda dan harus berbeda. Mengapa ?
karena masa ini adalah masa beralihnya mereka dari anak-anak menjadi remaja, ini disebut pubertas atau masa puber. Ketika sang anak beranjak remaja atau puber merupakan masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual.
Sebagai seorang orangtua, kamu harus siap menyiapkan anak untuk menghadapi masa tersebut.
Berikut tips yang bisa dijadikan panduan dalam mendidik anak yang mulai beranjak remaja.
Hargai Pemikiran dan Minat Anak
Dalam masa-masa transisi ini, anak kita akan cenderung memiliki minat serta pemikiran yang berubah-ubah.
Namun hal ini merupakan suatu siklus yang wajar mengingat dalam tahap inilah mereka mulai mencari jati diri serta mimpinya.
Sebagai orang tua bantulah anak kamu untuk mengarahkan minat dan bakatnya.
Namun ingat, jangan memaksa atau menggurui, gunakan pendekatan halus serta biarkan anak kamu mengenai minat serta potensinya sendiri.
Pemikiran-pemikiran yang tumbuh pada masa ini masih membutuhkan bimbingan orang tua. Selain itu, cobalah dengarkan pemikiran anak kamu.
Jangan jadi orang tua yang mau menang sendiri namun cobalah berbagi pendapat.
Hal ini tak hanya akan membuat anak nyaman namun juga membuat anak merasa dihargai
Berikan Kepercayaan dan Tanggung Jawab
Kepercayaan dan tanggung jawab sangat dibutuhkan terlebih dalam masa Pendewasaan.
Beri anak kepercayaan dan ajarkan dia untuk bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dia pilih. Tanamkan bahwa setiap keputusan pasti ada akibatnya, dan anak kamu itu harus bisa bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat.
Berikan Contoh Yang Baik
Orang tua merupakan tempat pembelajaran pertama bagi anak-anaknya.
Maka, kamu harus bisa memberi contoh yang baik. Gunakan bahasa yang sopan, hindari bertengkar dengan suami atau istri di depan anak-anak.
Anak anak menjadikan orang tuanya role mode dalam bertindak.
Ajarkan Ilmu Tentang Agama
Agama merupakan pondasi utama dalam kehidupan, terdapat berbagai pedoman dan petunjuk hidup.
Gunakan penedekatan agama untuk mendidik anak kamu. Apabila anak sudah ditanamkan nilai-nilai agama sejak dini maka dia akan lebih mudah membedakan mana yang salah dan benar
Bina Komunikasi Efektif
Lakukan komunikasi efektif sesering mungkin dengan anak. Komunikasi efektif yang dimaksudkan adalah kamu lebih banyak mendengar daripada berbicara dan lebih banyak berikan bimbingan bukan larangan.
Atur komunikasi efektif tersebut dengan sangat baik. Dengan komunikasi yang efektif, orang tua dapat mengetahui kondisi anak-anak mereka dengan baik dan cermat.
Berikan Privasi
Langkah menghadapi anak di masa puber adalah jaga privasinya. Sadari kembali bahwa anak kamu sudah mulai beranjak dewasa.
Mereka sudah memahami apa yang mereka inginkan dan rasakan. Oleh karena itu, berikan mereka privasi. Biarkan mereka untuk sendiri dan biarkan mereka belajar tentang dirinya sendiri melalui cara-cara positif yang mereka kehendaki.
Berikan Mereka Kesempatan Untuk Bersosialisasi dengan Lingkungan
Terkadang kita melihat para orangtua melarang anak-anak yang mulai dewasa untuk pergi bersama teman sebaya, melarang mereka untuk sekadar pergi sendirian.
Bahkan memaksa anak untuk terus bersama orangtua kapanpun dan di manapun.
Padahal hal tersebut hanya akan membuat kondisi psikologi anak terganggu karena merasa tertekan.
Cobalah untuk membiarkan mereka bersosialisasi dengan lingkungnnya. Selama itu baik maka biarkan anak kita sesekali menikmati pertemanannya.
Bukan dalam artian kamu lepas tangan namun dalam hal ini tetap mengawasi dan membimbing agar bergaul dengan lingkungan yang baik.
Jangan memaksa anak-anak untuk terus bersama kamu sepanjang hari.
Biarkan mereka menikmati dunianya sendiri seorang diri dengan menyediakan waktu dan ruang privasi bagi mereka.
Dengan begitu, kamu telah menghargai keberadaan mereka sebagai seorang dewasa.
Bukan lagi anak-anak dan anak akan merasa percaya diri untuk melewati masa pubernya.
(*)
0 Komentar