PARA peneliti JSK Lab di the University of Tokyo mengembangkan sebuah robot drone kecil yang bisa bermanuver melewati lubang-lubang kecil.
Menariknya, drone ini berbentuk seperti naga.
Teknologi robot itu disebut Dragon, singkatan dari Dual-rotor embedded multilink Robot with the Ability of multi-deGree-of-freedom aerial transformatiON.
Dragon terbuat dari empat pendorong yang terhubung, membentuk robot terbang menyerupai naga. Robot tersebut diciptakan oleh tim beranggotakan enam peneliti pria.
Menurut The Verge, Jumat (29/6/2018), enam peneliti JSK Lab itu adalah Moju Zhao, Tomoki Anzai, Fan Shi, Xiangyu Chen, Kei Okada, dan Masayuki Inaba.
Teknologi menakjubkan tersebut dipamerkan pada gelaran the ICRA 2018 di Brisbane, Australia, bulan lalu. Robot itu diklaim bisa digunakan di dalam rumah.
Dragon bisa terbang melewati lubang kecil maupun jendela. Sayang, daya baterainya hanya kuat bertahan selama tiga menit. Alat pengendalinya adalah Intel Euclid.
Intel Euclid merupakan paket pengembangan yang dilengkapi teknologi depth camera, prosesor quad-core, memori built-in, dan memori internal.
Selain diubah menjadi beragam bentuk, Dragon bisa pula dibentuk menjadi tangan terbang. Saat terbang, Dragon seperti dua jari tangan yang memindahkan barang.
Teknologi drone kini memang sudah semakin maju, dan banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Seperti di Florida, negara bagian Amerika Serikat (AS), berencana mengusir nyamuk menggunakan pesawat tak berawak atau drone.
Alat tersebut dirancang secara khusus, memiliki berat 1.500 pon atau setara 680 kilogram.
Drone khusus itu boleh beroperasi pada malam hari.
Bahkan, drone juga boleh terbang dengan ketinggian rendah sehingga bisa menjangkau sarang-sarang nyamuk.
Keputusan pemerintah Florida menggunakan drone untuk memberantas nyamuk dinilai tepat. Sebab, selama ini, mereka menggunakan helikopter dan pesawat kecil. Namun, penggunaan dua alat tersebut tak maksimal karena cuma untuk memantau kawasan.
Sumber: The Verge
0 Komentar