ARSITEK wanita Indonesia yang berkarya di Belanda, Daliana Suryawinata akan turut ambil bagian dalam perencanaan kawasan wisata di wilayah Batam Centre.
Hal ini terungkap setelah ia bersama suami, Florian Heinzelmann, melihat dua lokasi yang akan ditata, Senin (25/6).
Lokasi yang ditinjau bersama Walikota dan Wakil Walikota Batam ini adalah Jalan Ahmad Yani tepatnya di depan Cammo Industrial Park serta lahan di depan Edukits Jalan Raja H Fisabilillah Batam Centre.
“Lokasi yang di Simpang Frengki (depan Cammo), disiapkan untuk pusat kuliner. Kita minta desain dari konsultannya,” kata Walikota Batam, Muhammad Rudi.
Ia menjelaskan pada perencanaan besarnya, kawasan Batam Centre akan dijadikan sebagai pusat Kota Batam. Namun tidak boleh bertumpu pada satu titik. Oleh karena itu perlu disiapkan beberapa lokasi dengan peruntukan yang berbeda-beda.
“Kalau Simpang Frengki daerah kuliner, maka satunya (depan Edukits) untuk perdagangan. Nantinya suatu waktu kita berharap ini jadi pusat perbelanjaan yang eksklusif. Untuk itu perlu kita perindah. Maka kita minta desainnya dulu,” sebutnya.
Kedua lokasi ini juga sudah terhubung jalan baru yang bernama Jalan Bakal.
Nantinya, wisatawan bisa mengunjungi kedua tempat dengan akses yang mudah.
“Jadi setelah lelah belanja di sini (depan Edukits), mereka (wisatawan) lapar mau makan, bisa kulineran di Simpang Frengki,” tutur Rudi.
Lahan di depan Edukits ini akan dibangun menjadi taman dengan desain kekinian sesuai selera anak muda. Dan bangunan di belakangnya diharapkan menjadi toko yang menjual barang bermerk.
“Tamannya style anak muda, bisa untuk nongkrong juga. Yang di belakang, style-nya toko-toko yang branded (bermerk),” kata Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah Kota Batam, Wan Darussalam.
Wan mengatakan pada peninjauan ini Walikota sudah menyampaikan langsung kepada Daliana garis besar penataan yang pemerintah inginkan. Namun desain detailnya nanti diserahkan kepada konsultan arsitek yang dikenal dengan perencanaan kota (urban planning) ini.
Daliana merupakan perempuan kelahiran Jakarta yang belajar arsitektur di Universitas Tarumanegara Jakarta dan Berlage Institute Rotterdam Belanda. Bersama suami, ia membangun kantor konsultan arsitek yang diberi nama Suryawinata Heinzelmann Architecture and Urbanism (SHAU). Kantornya ini berdiri pertama kali di Rotterdam Belanda dan Munich Jerman. Namun kini sudah membuka kantor di Jakarta dan Bandung.
Konsep penataan kota yang dibuat Daliana sudah digunakan di beberapa lokasi di Indonesia.
Sepak terjangnya sebagai diaspora yang berkontribusi bagi pembangunan di Indonesia membuahkan berbagai penghargaan. Seperti The Indonesian Diaspora Award for Innovation 2012 dan Archinesia Award for Architecture Exhibitions 2012, serta banyak penghargaan lainnya.
(*)
0 Komentar