TIM Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepulauan Riau memperkirakan inflasi Januari tetap terkendali. Namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai ke depannya.
Pertama yaitu angin musim utara yang masih berlangsung. Hal ini menyebabkan gelombang tinggi dan dapat memicu kelangkaan pasokan ikan segar serta menghambat jalur distribusi bahan makanan.
“Curah hujan yang masih tinggi diperkirakan akan mengganggu pasokan lokal akan komoditas volatile foods,” kata Anggota TPID Kepri, Eko Waluyo Purwoko melalui siaran pers, Kamis (4/1).
Kelompok volatile foods mencatatkan inflasi 2,31 persen (mtm) pada Desember 2017. Angka ini lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya, 0,16 persen (mtm).
Risiko inflasi lain yang perlu diwaspadai yaitu peningkatan cukai rokok oleh pemerintah pusat. Kebijakan ini akan mendorong peningkatan inflasi di kelompok administered price. Di kelompok yang sama, potensi peninjauan ulang atau pencabutan Harga Eceran Tertinggi oleh pemerintah juga dapat mendorong peningkatan harga beberapa komoditas seperti beras dan minyak goreng.
“Pengendalian inflasi Januari difokuskan untuk mitigasi risiko inflasi. Ada beberapa rekomendasi. Seperti mendorong alternatif konsumsi ikan bagi masyarakat,” ujarnya.
Rekomendasi mitigasi risiko inflasi lainnya yaitu menekan biaya pengangkutan barang dari daerah penghasil. Hal ini dapat dilakukan melalui koordinasi dengan kantor pemasaran maskapai dari daerah tersebut.
Perlu juga dilakukan pemetaan pulau yang berpotensi untuk dijadikan daerah pertanian. Kemudian segera merealisasikan pembentukan pasar induk sesuai Instruksi Presiden.
Selanjutnya menyusun neraca barang komoditas untuk keakuratan data yang lebih baik. Serta menyelenggarakan pelatihan teknik budidaya ikan dan demplot ujicoba budidaya ikan air tawar.
Source : Media Center Batam
0 Komentar