DUTA Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Nikki Haley mengumumkan keputusan pemerintah Presiden Donald Trump yang memotong dana bantuan untuk badan dunia itu sebesar USD285 juta atau sekitar Rp3,8 triliun.
Keputusan Washington soal pemangkasan bantuan dana PBB periode anggaran 2018-2019 ini sebagai konsekuensi kekalahan AS dan Israel dalam voting soal resolusi terkait status Yerusalem di Majelis Umum PBB.
Seperti diketahui, 128 negara anggota PBB telah memilih mendukung resolusi pembatalan pengakuan sepihak Presiden Trump atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Sebanyak sembilan negara—termasuk AS dan Israel—memilih menolak resolusi. Sedangkan 35 negara lainnya memilih abstain.
Dengan perbandingan suara 128-9, pihak AS dan Israel kalah telak.
“Kami tidak akan lagi membiarkan kemurahan hati rakyat Amerika dimanfaatkan atau tetap tidak terkendali,” kata Haley saat mengumumkan pemotongan bantuan AS untuk PBB, seperti dikutip Fox News, Senin (25/12).
”Meskipun kami senang dengan hasil perundingan anggaran tahun ini, Anda dapat memastikan bahwa kami akan terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi PBB sekaligus melindungi kepentingan kami,” ujar Duta Besar Haley.
”Di antara sejumlah keberhasilan lainnya, Amerika Serikat merundingkan pengurangan lebih dari USD285 juta dari anggaran akhir 2016-2017,” papar Haley.
”Selain penghematan biaya yang signifikan ini, kami mengurangi fungsi manajemen dan dukungan untuk PBB yang membengkak dan dukungan untuk prioritas utama AS di seluruh dunia, serta menanamkan lebih banyak disiplin dan akuntabilitas di seluruh sistem PBB,” imbuh Haley.
Pernyataan diplomat tersebut terkesan menggemakan sentimen yang diuraikan oleh Presiden Trump saat dia berjanji bahwa AS akan memperketat “ikat pinggang”-nya pada pengeluaran PBB jika badan dunia itu melawan keputusannya.
”Ini tidak seperti dulu di mana mereka bisa memberikan suara menentang Anda dan kemudian Anda membayar mereka ratusan juta dolar dan tidak ada yang tahu apa yang mereka lakukan,” kata Trump saat melontarkan ancaman pemotongan bantuan kepada negara-negara yang melawan AS dalam voting resolusi terkait status Yerusalem.
Washington selama ini memang tercatat sebagai donatur terbesar untuk PBB, di mana bantuan negara itu mencapai 22 persen dari total anggaran tahunan PBB.
Komentar
0 Komentar