ADA sekitar 27 persen komunitas masyarakat Sumatera Barat yang mendiami kota Batam. Prosentase itu menjadi salah satu daya tarik dalam menggelar pameran expo tentang Propinsi Sumatera Barat di sini.
Total jumlah penduduk Batam sendiri tergolong besar saat ini. Mencapai sekitar 1,2 juta. Masyarakat keturunan Minang cukup berkontribusi besar tethadap perkembangan Batam.
Dengan jumlah yang cukup besar itu, para perantau Minangkabau terus menyemarakkan budayanya dalam ajang Sumatera Barat Expo 2017 yang digelar selama 4 hari terakhir. Minggu (12/11) ini adalah hari terakhir gelaran expo yang menyajikan hal-hal yang berhubungan dengan Sumatera Barat.
Ketua Panitia Sumatera Barat Expo 2017 M Ali Ichsan menuturkan Sumatera Barat Expo 2017 digelar berkat kerja sama dengan Pemprov Sumbar. Tujuannya mengenalkan potensi Sumatera Barat di Batam.
“Kami mengenalkan budayanya, produk-produk yang terdapat di Sumbar. Kami ingin masyarakat Batam tahu kalau Sumbar ini memiliki wisata alam maupun kuliner, serta hasil kekayaan alam yang luar biasa. Kami ingin menggalakkan kembali pariwisata di Sumbar,” ujar Ichsan yang juga Ketua Harian Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) Batam itu.
Pada hari pertama penyelenggara menampilan berbagai tarian yang berasal dari Sumbar, seperti tari piring dan pencak silat.
Ichsan menyebut, di Batam ini warga Minang atau yang berasal dari Sumbar jumlahnya sangat banyak, yakni 27 persen. Diketahui saat ini jumlah penduduk di Batam yang berjumlah 1,2 juta jiwa.
“Maka dari itu, kami ingin mengenalkan budaya Minang kembali di Batam, agar budaya dan adat istiadat itu tetap tak dilupakan dan melekat pada warga Minang yang merantau ke Batam,” terang Ichsan.
Gelaran itu dibuka langsung oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Ketika pembukaan Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan Wali Kota Batam Muhammad Rudi pun turut hadir.
Pada sambutannya, Irwan Prayitno berharap warga Minang yang ada di Batam bisa berkotribusi positif dalam membangun Kota Batam dan Kepri.
“Ada pepatah orang Minang, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Itulah yang harus terus dipegang dalam menjalankan kehidupan di Batam,” tandas Irwan.
(*)
0 Komentar