PELAKSANAAN kegiatan bersumber dana alokasi khusus (DAK) di Kota Batan dinilai baik oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR, Riono Suprapto mengatakan progres 2017 cukup baik.
“Batam aktif. Jalan, air minum, sanitasi, perumahan, selesai. Tahun depan dapat lagi semua bidang,” kata Riono dalam Sosialisasi Penyelenggaraan DAK wilayah Sumatera di Harmoni One Hotel Batam Centre, Rabu (8/11).
Tahun 2018, kegiatan yang dilaksanakan di Batam antara lain bidang perumahan. Baik pembangunan baru rumah swadaya maupun peningkatan kualitas hunian.
Program ini sifatnya pemberdayaan masyarakat. Pemerintah memberikan bantuan stimulan senilai Rp 30 juta untuk rumah baru, dan Rp 15 juta untuk peningkatan kualitas hunian swadaya.
“Tahun depan ada 300-500 KK (kepala keluarga). Nilainya sekitar Rp 2,5-5 miliar. Dari tahun ke tahun meningkat terus. Karena kebutuhan akan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah di program Kotaku cukup besar,” ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Pemukiman, dan Pertamanan Kota Batam, Herman Rozie mengatakan tahun 2017 ini Batam mendapat 478 bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) dari pusat. Awalnya ada 725 MBR yang diusulkan untuk menerima BSPS. Namun tidak semua lulus verifikasi karena kondisi rumah yang cukup layak huni atau sudah memiliki rumah kedua.
“Untuk tahun depan kita usulkan 800-an MBR. Kita ajukan banyak. Tapi belum tahu disediakan berapa,” kata dia.
Sementara itu, Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan DAK ini penting bagi daerah untuk membantu proses pembangunan. Ia berharap ada peningkatan dari tahun ke tahunnya.
“Batam bersyukur, kami masih memiliki Rp 1 triliun lebih sedikit PAD (pendapatan asli daerah). Tapi daerah lain belum tentu. Jadi DAK ini sangat dibutuhkan. Enggak ada DAK, daerah tak akan membangun. Kalau boleh ditambah lagi,” kata Rudi dalam sambutan pembukaan.
(mra)
Source : Media Center Batam
0 Komentar