MANTAN wakil perdana menteri Malaysia Anwar Ibrahim memperoleh Kebebasan setelah menerima pengampunan dari Raja Muhammad V pada Rabu pagi (16/5) lalu.
Tahanan paling terkenal di Malaysia itu berjalan keluar dari Rumah Sakit Rehabilitasi Cheras di Kuala Lumpur pada pukul 11.30 pagi, ketika kerumunan pendukung bersorak dan meneriakkan teriakan “Reformasi!”.
Teriakan perang dari mereka yang memprotes pemecatannya pada tahun 1998 dan keyakinan berikutnya kasus sodomi dan penyalahgunaan kekuasaan merupakan fitnah.
Anwar, yang menjalani hukuman penjara kedua atas kasus sodomi sebelum pelepasan Rabu (16/5), selalu menampik tuduhan yang dialamatkan padanya.
Menurutnya, itu adalah bagian dari konspirasi untuk mengakhiri karir politiknya.
Pemimpin Parti Keadilan Rakyat (PKR) bertolak dari rumah sakit menuju ke istana, di mana ia telah diberikan audiensi dengan Raja pada siang hari, bersama dengan Menteri Besar Selangor Azmin Ali dan Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Wan Ismail.
Anwar disambut oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad pada saat kedatangannya di istana. Setelah bertemu dengan Raja, politisi berusia 70 tahun itu meninggalkan istana lalu mengarah ke rumahnya di Segambut, Kuala Lumpur.
Dalam sebuah wawancara dengan Fairfax Media Australia yang diterbitkan pada hari Rabu, Anwar mengatakan negaranya berada di ambang “era keemasan” baru, karena jatuhnya Barisan Nasional menawarkan harapan kepada orang-orang “berteriak-teriak untuk kebebasan” di mana-mana.
Namun dia juga memperingatkan bahwa “satu pemilu tidak membuat demokrasi”.
“Saya selalu percaya pada kebijaksanaan rakyat dan bahwa jika kami berjuang cukup keras demi kemajuan Rakyat Malaysia,” terang Anwar pada media itu.
(*)
0 Komentar