TAMAN Warna-warni di Kebun Raya Batam diresmikan, Selasa (14/11). Taman tematik ini tepat berada di pintu masuk Kebun Raya Batam (KRB) di Nongsa.
Anak-anak sekolah yang mengikuti kegiatan soft launching KRB pagi itu tampak berkejaran di jalan setapak paving block warna-warni. Sebagian juga terlihat duduk-duduk menikmati pemandangan dari pendopo multi warna di taman tersebut.
Tak hanya Taman Warna-warni, KRB juga memiliki satu lagi taman tematik, yaitu Taman Palem. Kedua taman tematik ini dibangun oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof. Enny Sudarmonowati mengatakan untuk pengembangan KRB ke depannya butuh dukungan pemerintah daerah. Termasuk dalam pembuatan taman-taman tematik baru.
“Taman tematik perlu terus ditambah. Kami buat dua. Kami harap pemerintah daerah menambah taman-taman tematik lainnya,” kata Enny.
Dukungan lain yang bisa diberikan daerah misalnya dengan menerbitkan peraturan gubernur atau walikota tentang kebun raya. Seperti yang sudah berjalan di Kalimantan yang mewajibkan wisudawan menanam lima pohon di kebun raya daerahnya.
Kebun Raya Batam merupakan satu dari 33 kebun raya yang sedang dibangun di seluruh Indonesia. Sebanyak lima kebun raya dikelola LIPI, 26 kebun raya pemerintah daerah, dan dua kebun raya universitas.
“Ini hal yang baru. Dua universitas yang sudah ikut mengelola kebun raya yaitu Universitas Halu Oleo di Kendari dan Institut Teknologi Sumatera. Yang sudah mengantre, ajukan ke LIPI ada Universitas Mulawarman di Kalimantan Timur,” sebutnya.
Enny mengatakan KRB rencananya diresmikan pada tahun 2017 ini. Namun karena ada beberapa kendala teknis, akhirnya target tersebut tidak tercapai. Dan tertunda hingga Maret 2018 mendatang.
Panitia Pelaksana soft launching, Joko Ridhowiono mengatakan berdasarkan roadmap kebun raya daerah di Indonesia, Kebun Raya Batam menjadi prioritas. Pada 2013 volume kegiatan LIPI di KRB adalah yang tertinggi.
“Kami adakan eksplorasi tanaman untuk ditanam di Kebun Raya Batam. Hasil kerja keras teman-teman kita akan dilanjutkan dengan kegiatan penanaman 2017 bibit koleksi yang berasal dari hasil eksplorasi tim LIPI dan tim Kebun Raya Batam. Juga akan ditanam 1000 bibit Ketapang Kencana. Harapannya ketika launching nanti, tumbuh-tumbuhan ini sudah mulai bersemi dan bertunas,” kata Joko.
Sementara itu, Walikota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Batam dalam pengembangan dan pengelolaan KRB ini. Karena ke depannya KRB ini akan menjadi kebanggaan masyarakat Batam umumnya.
“Apa yang harus kami bantu, kami akan bantu sepenuhnya. Contoh mushola belum ada, kita buat. WC umum tidak ada, kita bikin. Soal pergub atau aturan lainnya, saya rasa tidak perlu. Jika ada rasa kebersamaan, merasa Batam milik kita, tanpa aturan pun mau saja menanam pohon di sini kan. Bibitnya nanti dari Perkim (Dinas Perumahan Rakyat, Pemukiman, dan Pertamanan),” kata Rudi.
Kepala Dinas Perakimtan, Herman Rozie menambahkan Kebun Raya Batam ini nantinya dikelola oleh pemerintah daerah. Saat ini untuk masuk tidak dipungut biaya apapun.
(*)
0 Komentar