JEMBATAN I Barelang yang diberi nama Jembatan Tengku Fisabilillah ini ramai dikunjungi setiap akhir pekan, khususnya menjelang sore hari.
Aktifitas pengunjung banyak terpusat di atas jembatan ini.
Mulai dari pengunjung yang ingin berfoto, berjualan bahkan duduk santai di posisi rawan terjatuh ke laut.
Disayangkan, masih ada juga beberapa pengunjung yang melewati pagar pembatas jembatan dan duduk di tepian jembatan yang sangat riskan bagi keselamatan.
Dan biasanya para pengunjung ini memarkirkan kendaraan mereka di bahu jalan jembatan yang pastinya mengganggu arus lalu lintas.
Padahal di lokasi sudah ada papan peringatan yang melarang untuk berhenti dan memarkirkan kendaraan di atas/ sepanjang jembatan.
Direktorat Pengamanan (Ditpam) Badan Pengusahaan Batam ada melakukan patroli untuk menertibkan parkir di atas jembatan dan pengunjung yang keluar dari pagar pembatas.
Namun sifatnya hanya berupa peringatan saja. Tak tampak tindakan tegas mengusir para pengunjung yang duduk dan berdiri di posisi sangat rawan.
Dari pantauan BatamNow.com di lokasi, Minggu (29/11/2020) terlihat dua petugas di dalam mobil patroli berwarna hitam dilengkapi dengan sirene dan pengeras suara berkeliling menertibkan pengunjung jembatan.
“Bagi yang membawa kendaraan roda dua maupun roda empat yang terparkir di bahu jalan jembatan, kami mohon agar dapat memindahkan kendaraan anda. Parkir kendaraan anda di tempat yang sudah disediakan,” seru petugas di mobil patroli itu menggunakan pengeras suara.
Seketika mobil patroli lewat, para pengunjung pun sempat kocar-kacir membawa kendaraannya yang semula parkir di atas jembatan. Sesaat, jembatan pun bersih dari kendaraan terparkir.
“Dan bagi pengunjung yang berada di luar pagar pembatas, kami mohon agar masuk ke dalam pagar. Sayangi nyawa anda,” lanjut petugas itu mengingatkan.
Lain halnya dengan para pelanggar parkir, beberapa pengunjung yang berada di luar pagar pembatas malah acuh, tak menghiraukan larangan itu.
Meskipun mobil patroli melintas sambil mengingatkan, para pengunjung ini tetap santai di luar pagar pembatas jembatan.
Disayangkan juga karena patroli hanya terkesan asal lewat saja. Petugas tidak turun dari mobil patroli. Jangankan menjatuhkan sanksi, petugas tak menegur keras dan menunggu agar pengunjung masuk kembali ke dalam pagar pembatas jembatan.
“Mobil Ditpam itu patroli pas lagi ramai. Biasanya hari Sabtu dan Minggu,” ucap juru parkir di lokasi wisata Menara Pandang yang terletak persis sebelum Jembatan I.
Setelah mobil patroli selesai mengitari Jembatan I, tak lama bahu jalan jembatan itu kembali menjadi “tempat parkir” pengunjung.
Pengunjung dan petugas patroli seolah bermain kucing-kucingan.
“Mereka (patroli Ditpam) biasanya keliling sekitar 20 menit sekali. Takut nanti ada yang jatuh dari jembatan,” terang pedagang di Dendang Melayu Jembatan I.
Menurut beberapa pedagang yang berjualan di sana ke BatamNow.com, tindakan tegas mestinya diterapkan.
Ini perlu, ucap mereka senada, pasalnya sudah banyak yang meninggal karena terjatuh dan korban bunuh diri.
(dom)
Sumber : BatamNow
0 Komentar