KEPALA BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo menyampaikan bahwa BP Batam menargetkan PNBP sebesar Rp. 1,2 Triliun pada tahun 2018.
Angka tersebut meningkat dari capaian tahun 2017 sebesar Rp. 960 miliar dalam artian menaikkan target sebesar 20 persen.
“1,2 Triliun pada tahun 2018, tahun lalu sekitar 960 Miliar jadi ada kenaikan sekitar 19 sampai 20 persen,” katanya.
Meskipun target PNBP BP Batam tahun 2018 dinaikkan menjadi 1,2 Triliun, Lukita menekankan hal tersebut tidak akan memberatkan masyarakat.
Sebab seluruh tarif dari sektor PNBP tidak akan dinaikkan dalam artian masih memberlakukan tarif lama.
Hanya saja potensi dari sektor pendapatan akan dimaksimalkan.
“Itu tanpa menaikkan tarif, kalau bicara kenaikan tentu akan lebih mudah tapi kita tidak membicarakan itu, melainkan bicara bagaimana menggali potensi yang seharusnya ada,” ujarnya.
Dalam menggali potensi PNBP BP Batam, Lukita terus melakukan pembenahan pelayanan terhadap kantor perizinan baik lahan maupun lainnya serta unit yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Seperti Bandara, Pelabuhan dan Rumah Sakit BP Batam dengan harapan pelayanan maksimal bisa sejalan meningkatnya pendapatan.
“Serta kita efisienkan biaya, supaya bisa surplus. Inilah nanti kita kompetisikan kepada seluruh unit, siapa teebaik akan diberikan reward,” tuturnya.
Untuk PNBP sendiri diperoleh dari 11 unit di BP Batam, mulai dari Direktorat Pengelolaan Lahan, Pusat Data dan Sistem Informasi, Direktorat Lalu Lintas Barang, Biro Keuangan, Direktorat Pembangunan Sarpras, Direktorat Pemanfaatan Aset.
Kemudian Kantor Bandar Udara, Kantor Pelabuhan Laut, Rumah Sakit BP Batam, Kantor Pengelolaan Air dan Limbah, dan Kantor Perwakilan Jakarta.
Lukita menyampaikan beriringan dengan peningkatan PNBP BP Batam, dirinya juga ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Batam sebesar 7 persen selama dua tahun kepemimpinannya.
Torehan tersebut sudah terlihat dengan meningkatnya perekonomian Batam dari 2 persen menjadi 4 persen selama dirinya menjabat sebagai Kepala BP Batam.
0 Komentar