POPCORN terbuat dari jagung. Lazim dimakan sebagai cemilan. Makanan ini populer jadi teman kamu saat nonton bioskop. Iya, nggak?
Banyak yang beranggapan bahwa popcorn alias berondong jagung adalah camilan yang tergolong sehat dan aman.
Bahkan, saking dianggap sehatnya, popcorn disebut sebagai camilan yang aman dimakan malam hari.
Benarkah demikian?
Pada hakikatnya, popcorn adalah whole grain alias biji-bijian utuh karena memang terbuat dari jagung.
Abby Langer, seorang ahli gizi dari Kanada seperti dikutip dari beritagar.id mengatakan :
“Popcorn kaya akan serat. Jika dibuat dengan sedikit minyak, popcorn juga bisa rendah kalori namun tinggi volume, sehingga terasa memuaskan sebagai camilan.” So, it’s all good, right?
Nanti dulu. Popcorn-nya sendiri, sih, sehat.
Namun, yang membuat tidak sehat dan jadi berkalori tinggi adalah perasa tambahannya. Mulai dari ekstra butter yang kaya lemak, tambahan bubuk keju yang tinggi garam, hingga karamel yang kaya gula.
Sebagai perbandingan, popcorn yang dibuat tanpa minyak sama sekali (air-popped) mengandung sekitar 30 kalori dan 0.4 gram lemak dalam ukuran satu cup.
Sementara popcorn yang dibuat dengan butter mengandung kalori dua kali lipat lebih banyak dan lemak lima kali lebih tinggi.
Satu cup popcorn itu sedikit, lho, kira-kira sekitar satu genggam.
Begitu pula dengan popcorn dalam kemasan kertas yang dibuat di microwave. Beberapa kertas pembungkus popcorn ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya, salah satunya adalah perfluorooctanoic acid yang punya pengaruh pada infertilitas, kanker hati, pankreas, dan testis pada manusia.
Pilihan teraman dan tersehat adalah beli biji jagung sendiri, buat popcorn di atas kompor dengan sesedikit mungkin minyak.
Kesimpulannya, popcorn bisa jadi makanan sehat, bisa juga tidak. Tergantung pilihan kamu.
(*)
0 Komentar