RIBUAN umat Budha kota Batam dan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura menggelar prosesi keagamaan di vihara Maha Vihara Duta Maitreya Batam. Kegiatan ini merupakan proses perayaan Waisak 2562.
Hari selasa (29/5) pekan ini merupakan perayaan Waisak 2562 bagi umat Budha. Waisak merupakan peringatan hari bersejarah dalam kehidupan kelahiran Sang Budha Gautama dalam mencapai penerangan agung dan pencapaian Parinipada.
Di kota Batam, perayaan Waisak 2562 berjalan aman dan lancer. Salah satunya di Vihara Duta Maitreya. Di vihara ini, ribuan umat Budha kota Batam dan manca negara seperti Singapura dan Malaysia ikut dalam ritual keagamaan. Dari pelaksanaan ritual sujud dan doa kepada sang pencipta, untuk mendapatkan kedamaian dan kesejahteraan, persembahan lilin dan bunga yang melambangkan pengorbanan untuk simbol lilin serta bunga sebagai simbol harumnya nama dari kebajikan seseorang serta ritual pemandian patung Budha yang didedikasikan sebagai sarana intropeksi diri.
Pengurus sekaligus Pandita Maha Vihara Duta Maitreya Batam Lias Masri mengatakan makna Waisak 2562 kali ini agar umat dapat belajar dalam pencapaian sang Budha Gautama dalam pencapaian kesadaran agung dengan artian semua orang memiliki jiwa yang sama di mata Budha. Tidak berbeda dan sederajat.
Ratusan umat Budha yang beribadah di lokasi ini ini mengadakan upacara Tri Suci Waisak dengan ritual memandikan patung Budha dan penyembahan dengan bunga serta penyembahan dengan lilin-lilin yang bertepatan dengan tahun 2562 penanggalan Cina. Beragam doa pun dipanjatkan oleh umat Budha di moment Waisak kali ini untuk keluarga di kota Batam dan Indonesia. Salah satunya terkait perdamaian dunia ,keselamatan keluarga dan tolerensi umat beragama.
Selain rangkaian Tri Suci Waisak ,perayaan Waisak tahun ini di Vihara Budha Maiterya juga digelar acara puncak pada malam harinya dengan berbagai acara hiburan kesenian dan amal yang bersifat keagamaan dan mengandung pesan moral.
(vie)
0 Komentar