SUMBER daya manusia profesional perlu dibangun guna mendukung pengembangan dunia pariwisata.
Hal ini disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur saat menjadi pembicara kunci di Kepri Tourism Outlook 2018 di Batam Tourism Polytechnic, Kamis (23/11).
“Kita perlu membangun SDM profesional pariwisata guna meningkatkan daya saing pariwisata Kepri. Pelaku industri pariwisata ini minimal menguasai dua bahasa. Kalau dua bahasa ini sudah dikuasai kita tidak akan lagi mengekspor pembantu ke luar negeri,” kata Asman.
“Ke Dubai, Amsterdam, kita lihat anak-anak kita di situ. Jangan kita ke rumah kawan di luar negeri, ada anak kita dari Indonesia jadi pembantu di situ,” tambah mantan anggota DPR RI ini.
Menurut Asman, pendidikan kejuruan atau vocational menjadi ciri khas, model di Indonesia. Terutama dalam mencetak sumber daya manusia yang siap terjun ke dunia industri pariwisata.
“Orang yang punya pengalaman 10, 20, 30 tahun di bidangnya, setara Doktor. Dia boleh mengajar di pendidikan vocational. Karena kalau untuk menunggu sampai dapat gelar Doktor lama,” kata dia.
Selain itu penguasaan teknologi juga dibutuhkan oleh sumber daya manusia pariwisata. Karena perkembangan teknologi informasi ini sangat cepat dan turut mendorong perubahan di sektor lain. Seperti berkembangnya sektor transportasi umum, dan sebagainya.
“Dengan berkembangnya teknologi, ada manusia yang bekerja dengan perangkat lunak. Kita harus siapkan itu. Ada yang di bidang hardware, misal technical engineering. Mari buka wawasan agar kita tidak ketinggalan,” ujar politisi PAN ini.
Dalam pelaksanaan pendidikan vokasi, dunia pendidikan juga tidak boleh kaku. Harus ada inovasi baru di bidang program studi yang menyesuaikan dengan perkembangan waktu.
Bagaimana caranya menciptakan program studi yang fokus pada kebutuhan pasar. Tidak hanya berorientasi pada menciptakan sarjana. Atau bagaimana menciptakan sistem sertifikasi profesi sehingga diakui luar negeri.
“Sekarang zamannya Masyarakat Ekonomi Asean, tenaga kerja tidak ada lagi batasnya. Orang asing boleh kerja di Indonesia. Kita juga boleh kerja di luar negeri. Ini tantangan kita ke depan. Persiapan apa yang harus kita lakukan,” ujarnya.
Pelaksana Kepri Tourism Outlook, Nur M Nasution mengatakan ini merupakan kegiatan pertama. Dan diharapkan bisa menjadi agenda rutin di tahun-tahun mendatang.
“Kita akan regulerkan, setiap tahun. Mudah-mudahan kita dapat sesuatu untuk pariwisata Kepri dari sini,” kata Direktur Batam Tourism Polytechnic ini.
(vie)
Komentar
0 Komentar