Logo-Beplus-landscapev2 PUTIH life is motionLogo-Beplus-landscapev2 PUTIH life is motionLogo-Beplus-landscapev2 PUTIH life is motionLogo-Beplus-landscapev2 PUTIH life is motion
  • BERANDA
  • PRODUK
  • VIDEOS
  • STUDIO
  • LAYANAN
    • VIDEO PROFIL & DOKUMENTASI
    • LIVE STREAMING BATAM MULTI CAMERA
    • KELOLA SOSIAL MEDIA
  • KONTAK
  • TENTANG KAMI
  • BLOG
Pemko Batam Susun Formasi Penerimaan CPNS 2018
24 November 2017
Satgas Pelantara VII Sail Sabang 2017 Tiba di Batam
24 November 2017

Dollar Singapura Tembus di atas Sepuluh Ribu Rupiah

24 November 2017
Kategori
  • BATAM
Tags
  • bank indonesia
  • dollar singapura
  • Featured
  • mata uang
  • rupiah
  • transaksi
4
SEBARAN
BagikanTweetWhatsapp

PADA transaksi mata uang, nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah terus menguat. Menjelang akhir pekan ini, harga jualnya menembus angka Rp 10.031 per dolar Singapura (SGD).

Menguatnya mata uang Singapura ini dikarenakan beberapa hal. Antara lain karena kondisi ekonomi Singapura yang membaik. Di antara penyebabnya adalah meningkatnya permintaan komoditas elektronika. Bahkan peningkatannya melebihi ekspektasi pemerintah setempat.

Selain itu, dolar Singapura menguat karena tumbuhnya sentimen yang terjadi akibat kenaikan suku bunga di Amerika. Sehingga ada aliran uang asing yang masuk ke Singapura.

Manajer Analisis BI Perwakilan Kepri, Wahyu Setyoko mengatakan, meski dolar Singapura menguat, tidak berarti rupiah melemah. Wahyu memastikan, sampai saat ini stabilitas mata uang rupiah masih terjaga. Namun begitu, BI akan tetap mewaspadai situasi ini dengan terus memantau reaksi di lapangan.

“Ketika kondisi tidak membaik, maka BI akan masuk ke pasar dan berlakukan operasi moneter untuk menstabilkan nilai rupiah,” katanya.

Tujuannya adalah untuk menjaga iklim investasi agar tetap kondusif. “Supaya importir tidak khawatir,” katanya lagi.

Sementara  Ketua Umum Asosiasi Pedagang Valuta Asing (APVA) Indonesia, Amat Tantoso seperti dilansir Batam Pos ,mengatakan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura kerap terjadi di akhir tahun, antara November dan Desember. Ini dikarenakan tingginya permintaan mata uang asing, khususnya dolar Singapura.

Amat menduga, hal ini terjadi karena banyak pengusaha yang masih bertransaksi dengan mata uang asing. Termasuk dolar Singapura. Transaksi tersebut biasanya berupa pelunasan utang atau biaya proyek.

(vie)

 

Komentar

0 Komentar

Sebarkan
0
Anwari Fajar
Anwari Fajar
Food lover, Naturalist and Enthusiast for Travelling ...

Artikel lainnya

17 Desember 2023

Akhir Pekan di Punggur Dalam


Lebih lengkap
7 Juli 2023

Tanaman Endemik Kawasan Pesisir Kepulauan Riau | Making Of


Lebih lengkap
17 Juni 2023

Making Of: “Ragam Tanaman di Kebun Raya Batam”


Lebih lengkap

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Temui Kami di Jejaring Sosial

Beplus Indonesia
@beplusindonesia
Domu
Beplus Indonesia

Kontak Kami

beplusindonesia@gmail.com

+627784162870

Kebijakan

Term & Condition
Disclaimer

Alamat

PT Beplus Visual Kreasi
The Central Sukajadi, Batam, Kepulauan Riau 29445
Indonesia
PT Beplus Visual Kreasi. © 2017-2024